Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Blog ini berisi seputar ilmu komunikasi, teks lagu mandarin dan beberapa perenungan hidup pribadi sang blogger ^^..

Tipe Budaya




Samovar & Porter (1994, p.37-39) juga mengemukakan bahwa budaya terbagi atas beberapa tipe penggolongan, yakni:
1.      Kewarganegaraan dan Etnisitas
Tipe ini merupakan tipe yang paling bersifat general atau luas. Kelompok budaya ini memiliki keanggotaan yang berdasarkan pada warisan kebudayaan dan sejarah yang diturunkan dari generasi ke generasi. Sejarah didasarkan pada tradisi, ritual, kode bahasa dan norma.
Kelompok budaya berdasarkan kewarganegaraan lahir pada suatu negara dimana mereka tersosialisasi dan mensosialisasikan nilai, norma dan kepercayaan tertentu. Dan dalam kelompok budaya kewarganegaraan ini, terdapat banyak orang yang berkontribusi dalam membuat simbol-simbol, pemaknaan dan norma ‘budaya nasional’, yang mana hal ini membuat adanya keabstrakan akan bahasa apa yang digunakan, dan simbol-simbol apa yang dapat digeneralisasi.
Sedangkan kelompok budaya yang didasarkan pada etnisitas membagikan warisan budaya dan sejarah yang berasal dari area yang berada ‘di luar’ atau yang terdahulu dari wilayah budaya nasional saat ini. Kelompok budaya ini membagikan karakteristik rasial dan memiliki sejarah yang spesifik akan pengalaman diskriminasi.
Budaya yang berdasarkan kewarganegaraan dan kelompok etnis merupakan sistem komunikasi yang dibuat oleh pihak-pihak yang membagikan kewarganegaraan dan etnis yang sama. Budaya didasarkan pada apa yang orang katakan, lakukan, pikirkan dan rasakan sebagai hasil dari sejarah dan asal-usul mereka secara umum.

2.      Gender
Dalam kelompok budaya ini, anggota membuat, menguatkan dan mengajarkan interpretasi tentang feminitas dan maskulinitas. Dalam kelompok budaya ini diajarkan pula informasi-informasi, seperti apa yang pantas, dan tidak pantas berdasarkan budaya gender tertentu (seperti suami dan istri yang baik, feminis, heteroseksual, gay dan lesbian).

3.      Profesi
Dalam kelompok budaya ini dibagikan pandangan umum mengenai hal-hal yang berkaitan dengan profesi mereka, bagaimana mereka berkomunikasi satu sama lain, dan nilai-nilai yang ada yang dipegang oleh kelompok budaya berdasarkan profesi tertentu.

4.      Area Geografik
Area geografik juga dapat menjadi pembatas dalam pembagian budaya. Contohnya adalah budaya di daerah rural akan berbeda dengan budaya di wilayah urban, yang mana budaya tersebut meliputi pandangan politik, nilai, gaya hidup dan norma yang mereka anut.

5.      Organisasi
Dalam kelompok budaya ini, para anggota diajarkan simbol, mitos, ‘para pahlawan’, legenda dan apa makna menjadi seorang karyawan. Tidak hanya itu, kelompok budaya ini juga mengajarkan sistem atau hirarki kewenangan, prosedur dan peraturan, serta jadwal, yang mana pada akhirnya membentuk norma-norma di benak para anggota akan siapa layak berbicara dengan siapa, tentang apa, dan dalam situasi seperti apa.

6.      Kemampuan dan Ketidakmampuan Fisik
Dalam kelompok budaya ini, para anggota terbagi atas mereka yang ‘mampu’ dengan kelompok yang ‘tidak mampu’ secara fisik. Para anggota yang memiliki kekurangan atau ketidakmampuan secara fisik akan saling membagikan pengalaman hidup yang bersifat kritis, dan kelompok budaya mengajarkan mereka bagaimana untuk menerima dan mengatasi ketidakmampuan mereka sebagaimana mereka berkomunikasi secara efektif.





Sumber:


Samovar, L & Porter, R.E. (1994). Intercultural Communication: A Reader. California: International Thomson Publishing

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar