Budaya
memiliki beberapa karakter, antara lain sebagai berikut (Samovar, Porter
and McDaniel, 2010, p.32-48):
1.
Budaya itu dipelajari
Budaya
dipelajari melalui proses enkulturasi. Yang dimaksud dengan istilah enkulturasi
sendiri merupakan proses pembelajaran suatu budaya yang total. Hoebel dan Frost
(dalam Samovar, Porter and McDaniel,
2010, p.33) mengatakan bahwa baik kondisi sadar maupun tidak sadar yang terjadi
dalam proses tersebut, sebagai individu, anak, orang dewasa, menerima
kompetensi budaya tertentu. Dari bayi, suatu kelompok budaya mempelajari pola
perilaku dan cara berpikir sampai banyak dari pola ini terinternalisasi dan menjadi
kebiasaan.
2.
Budaya itu dibagikan
Selain
dipelajari, budaya juga disebarkan atau dibagikan. Cara menyebarkan budaya
dapat berbagai bentuk (pepatah, cerita, karya seni) dan dapat memiliki banyak
‘penyebar’ (keluarga, teman, media, sekolah, gereja), tetapi elemen kunci dari
budaya itu (nilai, ide, persepsi) harus dibagikan di antara anggota suatu
budaya.
Dengan
berbagi sejumlah persepsi dan tingkah laku, anggota dari suatu budaya dapat
juga membagikan identitas budaya mereka yang umum. Identitas budaya ini
menghasilkan situasi dimana anggota dari tiap budaya mengenal mereka sendiri
dan budayanya adalah berbeda dari orang lain.
3.
Budaya
itu diturunkan dari generasi ke generasi
Bila
sebuah budaya ingin dipertahankan, maka harus dipastikan apakah pesan dan
elemen penting budaya tersebut tidak hanya dibagikan tetapi juga diturunkan
pada generasi yang akan datang.
Dalam
hal ini, komunikasilah yang membuat budaya berkelanjutan, yang mana ketika
kebiasaan, budaya, prinsip, nilai, tingkah laku dan sebagainya diformulasikan,
mereka mengomunikasikan hal ini kepada anggota yang lainnya. Keesing (dalam
Samovar, Porter and
McDaniel, 2010, p.34) juga
mengemukakan bahwa bila satu ikatan yang putus akan mengarah pada musnahnya
suatu budaya.
4.
Budaya itu didasarkan pada simbol
Ferraro mengemukakan bahwa simbol
mengikat orang yang mungkin saja bukanlah bagian dari suatu kelompok yang
bersatu. Sifat simbol yang
mudah dibawa, memungkinkan orang untuk membungkus, menyimpan dan
menyebarkannya. Tidak hanya itu, simbol sendiri merupakan segala sesuatu yang mengandung
makna khusus yang diketahui orang-orang yang menyebarkan budaya. Aspek simbolis
yang penting dari budaya adalah bahasa, yang mana bahasa, yakni penggunaan
kata-kata untuk mewakili benda dan pandangan.
5.
Budaya itu dinamis
Budaya
merupakan proses penciptaan. Luckmann (dalam Samovar, Porter
and McDaniel, 2010, p.47) mengemukakan bahwa budaya itu kuat dan
stabil, dan tidak pernah statis. Kelompok budaya menghadapi tantangan
berkesinambungan dari pengaruh kuat, seperti pergolakan lingkungan, tulah,
peperangan, migrasi, banjir imigrasi dan pengaruh teknologi, yang mana sebagai
akibatnya budaya berubah dan berkembang dari waktu ke waktu. Dalam
perubahannya, beberapa aspek budaya berubah, namun struktur budaya yang kuat
menolak perubahan penting.
6.
Budaya itu sistem yang terintegrasi
Budaya
berfungsi sebagai suatu sistem yang terintegrasi. Budaya terdiri atas
bagian-bagian yang saling berhubungan. Ferraro (dalam Samovar, Porter
and McDaniel, 2010, p.48) mengemukakan bahwa budaya harus diajarkan
sebagai kesatuan yang utuh. Dan Hall (dalam Samovar, Porter
and McDaniel, 2010, p.48) juga mengemukakan bahwa bila kita menyentuh
budaya di satu sisi, maka seluruhnya akan terpengaruh.
Melihat
karakteristik budaya yang dikemukakan oleh Samovar tersebut, dapat dilihat
adanya kaitan yang erat antara komunikasi dengan budaya. Dalam penyebarannya,
budaya dipelajari maupun dibagikan kepada para anggota kelompok budaya melalui
komunikasi yang dilakukan sejak lahir. Tidak hanya itu, seperti yang telah
diuraikan sebelumnya bahwa budaya juga diturunkan dari generasi ke generasi.
Dalam menurunkan budaya dari generasi satu ke generasi berikutnya tentunya
dilakukan melalui proses komunikasi antar generasi.
Budaya
yang didasarkan pada simbol merupakan petunjuk bahwa budaya sendiri berkaitan
erat dengan komunikasi, yang mana simbol sendiri memiliki sifat yang mudah
dibawa, dan memungkinkan orang untuk menyimpan dan menyebarkan budaya. Tidak
hanya itu, simbol sendiri merupakan segala sesuatu yang mengandung makna khusus
yang diketahui orang-orang yang menyebarkan budaya.
Budaya
juga bersifat dinamis, yang mana perkembangan dan perubahan budaya dipengaruhi oleh hal-hal
yang terjadi dalam suatu kelompok budaya dari pihak luar, yang mana pada
akhirnya kelompok budaya berusaha menyesuaikan hal-hal baru tersebut untuk
sesuai dengan budaya mereka. Tentunya, dalam proses pengubahan budaya dilakukan
proses komunikasi dan adaptasi atas perubahan budaya yang ada.
Sumber:
Samovar, L.A., Porter,
R.E & McDaniel E.R. (2010). Komunikasi
Lintas Budaya (Communication Between Cultures) (Indri Margaretha Sidabalok,
Trans.). Jakarta: Penerbit
Salemba Humanika
0 komentar:
Posting Komentar