Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Blog ini berisi seputar ilmu komunikasi, teks lagu mandarin dan beberapa perenungan hidup pribadi sang blogger ^^..

Dimensi Efek dalam Komunikasi Massa



Ada tiga dimensi efek komunikasi massa, yaitu: kognitif, afektif, dan konatif. Efek kognitif meliputi peningkatan kesadaran, belajar, dan tambahan pengetahuan. Efek efektif berhubungan dengan emosi, perasaan, dan attitude (sikap). Sedangkan efek konatif berhubungan dengan perilaku dan niat untuk
melakukan sesuatu menurut cara tertentu (Muhammad “Yudin” Taqiyuddin, EFEK KOMUNIKASI MASSA: KOGNITIF, AFEKTIF & BEHAVIORAL, http://kommabogor.wordpress.com/2007/12/31/efek-komunikasi-massa-kognitif-afektif-behavioral/).

1. Efek Kognitif
Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informative bagi dirinya. Dalam efek kognitif ini akan dibahas tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitif. Menurut Mc. Luhan, media massa adalah perpanjangan alat indera manusia (Sense Extention Theory). Melalui media massa, khalayak memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah dikunjungi secara langsung.
Realitas yang ditampilkan oleh media massa adalah relaitas yang sudah diseleksi. Komunikan cenderung memperoleh informasi tersebut semata-mata berdasarkan pada apa yang dilaporkan media massa. Televisi sering menyajikan adegan kekerasan, penonton televisi cenderung memandang dunia ini lebih keras, lebih tidak aman dan lebih mengerikan. Karena media massa melaporkan dunia nyata secara selektif, maka sudah tentu media massa akan mempengaruhi pembentukan citra tentang lingkungan sosial yang bias dan timpang. Oleh karena itu, muncullah apa yang disebut stereotip, yaitu gambaran umum tentang individu, kelompok, profesi atau masyarakat yang tidak berubah-ubah, bersifat klise dan seringkali timpang dan tidak benar.
Citra terhadap seseorang, akan terbentuk (pula) oleh peran agenda setting (penentuan/pengaturan agenda). Teori ini dimulai dengan suatu asumsi bahwa media massa menyaring berita, artikel, atau tulisan yang akan disiarkannya. Biasanya, surat kabar mengatur berita mana yang lebih diprioritaskan. Ini dipengaruhi suasana yang sedang hangat berlangsung.
Media massa tidak memberikan efek kognitif semata, namun ia memberikan manfaat yang dikehendaki masyarakat. Inilah efek prososial. Bila televisi menyebabkan orang lebih mengerti bahasa Indonesia yang baik dan benar, televisi telah menimbulkan efek prososial kognitif. Bila majalah menyajikan penderitaan rakyat miskin di pedesaan, kemudian oranng tergerak untuk menolong, media massa telah menghasilkan efek prososial afektif. Bila surat kabar membuka dompet bencana alam lalu khalayak mulai menyumbang maka terjadilah efek prososial behavioral.
2. Efek Afektif
Efek ini kadarnya lebih tinggi daripada efek kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan hanya sekedar memberitahu kepada khalayak agar menjadi tahu tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, setelah mengetahui informasi yang diterimanya, khalayak diharapkan dapat merasakannya.
Berikut ini faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya efek afektif dari komunikasi massa:
ü  Suasana emosional
Dari contoh-contoh di atas dapat disimpulkan bahwa respons khalayak terhadap sebuah film, iklan, ataupun sebuah informasi, akan dipengaruhi oleh suasana emosionalnya. Film sedih akan sangat mengharukan apabila yang menontonnya dalam keadaan sedang mengalami kekecewaan.
ü  Skema kognitif
Skema kognitif merupakan naskah yang ada dalam pikiran yang menjelaskan tentang alur peristiwa. Orang sering melihat bahwa dalam sebuah film action, tokoh utama pada akahirnya akan menang. Oleh karena itu penonton tidak terlalu cemas ketika sang pahlawan jatuh dari jurang karena sudah menduga, pasti akan tertolong juga.

ü  Situasi terpaan (setting of exposure)
Penonton akan sangat ketakutan menonton film horor bila menontontonnya sendirian di rumah tua, ketika hujan lebat, dan petir terdengar. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak lebih ketakutan menonton televisi dalam keadaan sendirian atau di tempat gelap. Begitu pula reaksi orang lain pada saat menonton akan mempengaruhi emosi penonton pada waktu memberikan respons.
ü  Faktor predisposisi individual
Faktor ini menunjukkan sejauh mana orang merasa terlibat dengan tokoh yang ditampilkan dalam media massa. Dengan identifikasi penonton, pembaca, atau pendengar, menempatkan dirinya dalam posisi tokoh dan merasakan apa yang dirasakan toko. Karena itu, ketika tokoh identifikasi (disebut identifikan) itu kalah, ia juga kecewa; ketika ientifikan berhasil, ia gembira.

3. Efek Behavioral
Efek behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan. Adegan kekerasan dalam televisi atau film akan menyebabkan orang menjadi beringas. Program acara memasak bersama Rudi Khaeruddin, misalnya, menyebabkan para ibu rumah tangga mengikuti resep-resep baru. Bahkan, pernah ramai dibahas ketika seorang anak sekolah dasar yang mencontoh adegan gulat dari acara SmackDown yang mengakibatkan satu orang tewas akibat adegan gulat tersebut.
Namun, dari semua informasi dari berbagai media tersebut tidak mempunyai efek yang sama. Radio, televisi atau film di berbagai negara telah digunakan sebagai media pendidikan. Sebagian laporan telah menunjukkan manfaat nyata dari siaran radio, televisi dan pemutaran film. Sebagian lagi melaporkan kegagalan. Misalnya, ketika terdapat tayangan kriminal pada program “Buser” di SCTV menayangkan informasi: anak SD yang melakukan bunuh diri karena tidak diberi jajan oleh orang tuanya. Sikap yang diharapkan dari berita kriminal itu ialah, agar orang tua tidak semena-mena terhadap anaknya, namun apa yang didapat, keesokan atau lusanya, dilaporkan terdapat berbagai tindakan sama yang dilakukan anak-anak SD. Inilah yang dimaksud perbedaan efek behavior. Tidak semua berita, misalnya, akan mengalami keberhasilan yang merubah khalayak menjadi lebih baik, namun pula bisa mengakibatkan kegagalan yang berakhir pada tindakan lebih buruk.




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar